Kaifa Haluuk????

Dunia Maya Tanpa Batas.... Tapi Ingat, Apa Yang Anda Lakukan Akan diminta Pertanggungjawabanx...

Amar Ma'ruf Nahi Mungkar!!!

Rabu, 02 Januari 2013

Proposal Cinta November Berbunga

    Tepat tanggal 14 November 2008 di sebuah Sekolah Menengah atas, aku memulai sebuah kisah petualangan, petualangan yang memang pernah aku alami tapi pada hari itu seakan merupakan hal  yang pertama ku alami. di November berbunga itu, aku memulai kisahku dengannya yang telah kurajut kurang lebih 4 bulan lamanya tepat ketika awal aku menapaki kaki di putih abu-abu. Kisah ini kurajut dengan benang-benang ingatan dalam hati, dengan sulaman kisah sepi, dan dengan anyaman kerinduan yang hanya hatiku yang mampu menebaknya.
      Bulan yang kusebut dengan November berbunga adalah kisah yang mengantarkanku ke dalam dunia nyata yang awalnya hanya goresan kisah melalui angan dan hayalanku. Tapi ini adalah sebuah bukti, betapa Allah mengetahui setiap isi hambanya dengan segala rasa yang mereka rasakan. Ini merupaka bukti betapa kata-kata hinaan di masa lampauku dengannya kini berubah menjadi kata-kata yang manis di setiap kata bahkan di setiap hurufnya. Salah satu rasa itu adalah rasaku yang dulunya hanya bisa kuukir dalam hati tanpa ada yang mengetahui. tapi semua telah terjawab, keinginan hatiku bak gayung yang bersambut. Pria yang dulunya hanya menjadi salah satu tokoh imajinasi di alam pikiranku sekarang telah berdirinya nyata di sampingku menjadi seorang kekasih yang mampu menghapus luka masa laluku.
       Hampir tak bisa terucap kata apapun ketika mataku beradu pandang dengan matanya. Hanya debaran jantung yang mampu mewakili rasa ini setiap berada di dekatnya. Jangankan dalam jarak dekat, jarak sekian dan sekian pun sudah terasa getarannya yang mampu membuat jantung terasa berdetak 100 kali lipat dari detak biasanya. Hm, mungkin ini hanya perasaan yang dirasakan ketika awal terpautnya dua hati yang saling merindu. Entahlah, yang jelas rasa itu membalut hidupku, pelipur laraku, dan mengobati sakit yang sempat menjalar bahkan ke otak kiri dan kananku.
      Aku ingat pada saat itu, tubuhnya yang setengah jangkung, menyapaku dari balik daun pintu kelas yang kebetulan pada saat itu hanya aku yang terperangkap di dalam ruangan itu. Entah apakah ini sebuah kebetulan atau merupakan takdir sehingga aku terjebak dalam keadaan seperti ini. Awalnya aku berpikir, seperti biasanya dia pasti datang hanya untuk melontarkan kalimat ejekan yang membuat darahku seakan mengalir sampai ke ubun-ubun. Tapi kali ini tidak. Dia datang dengan tingkah yang berbeda dari biasanya, hanya senyuman yang terkadang terlontar di wajahnya yang mengundang tanda tanya, senyum karena apa???
     Semakin lama langkahnya semakin dekat di tempatku duduk dengan santai. Biasanya, dari jarak jauh pun kalimat ejekannya telah terlontar. Tapi kali ini sama sekali tidak. Justru kata-kata manislah yang keluar dari mulutnya. Lagi-lagi membuatku bertanya, dia kerasukan malaikat apa? Tapi kan biasanya yang merasuki manusia adalah setan, atau setidak-tidaknya jin lah. hahaha Pikiranku makin melayang-layang sambil menerawang apa yang ada dalam pikiran orang ini.
    Tak disangka, ternyata dia mengajukan sebuah proposal padaku. Namun ini, bukan sekedar proposal yang banyak diketahui orang. Ini adalah propsal cinta yang hanya antara aku dan dia. Hanya menyangkut perasaanku dan perasaannya. Hanya menyangkut bagaimana aku dan bagaimana dia. Seketika aku berpikir panjang, mengapa setelah ku coba tuk mengubur rasaku padanya, dia malah muncul dengan segudang perasaannya yang akhirnya ia ungkapkan juga. Percaya atau tidak???. Percakapan kami berakhir sampai di situ tanpa ada kata sepakat atau penolakan. Ia pun pergi meninggalkanku dengan memberiku kesempatan untuk berpikir apa yang akan ku lakukan pada proposal ini.
      Beberapa saat kemudian, aku melintasi sebuah ruangan yang tanpa ku sadari ternyata ada dia di depan ruangan itu. Dengan gayanya yang khas ia kembali mengulangi pertanyaan yang tadi dia ajukan padaku. "Bagaimana?" sapanya singkat. Tetap dengan langkahku diiringi salah satu temanku, aku hanya mengatakan, "Oke". Kalau dia memang orang yang memiliki kepekaan yang tinggi, pasti dia tahu apa maksudku. Biarlah dia yang menafsirkan apa maksud oke yang keluar dari mulutku.
     Sebenarnya aku ingin berpanjang lebar menjawab pertanyaannya, tapi karena debaran jantung yang menjalar dari ujung kepala hingga ke ujung kaki memaksaku hanya mampu mengucapkan satu kata singkat, padat dan tidak jelas. Sungguh awal yang membingungkan. 
      Tapi inilah awalku mengarungi dan mengenal kembali apa cinta itu. Di November itu, mulai ku balut luka yang pernah menghiasi hari-hariku yang merupakan serpihan beling dari masa laluku. Inilah perjalan awalku, menapaki indah dan menyakitkannya sebuah perjuangan kehidupan dalam sebuah ikatan, ikatan yang hanya ada aku dan dia, hanya ada rasaku dan dia, dan hanya ada cintaku dan dia.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar