Kaifa Haluuk????

Dunia Maya Tanpa Batas.... Tapi Ingat, Apa Yang Anda Lakukan Akan diminta Pertanggungjawabanx...

Amar Ma'ruf Nahi Mungkar!!!

Selasa, 08 Januari 2013

Jangan Takut dikatakan Cengeng Ketika Menangis

   Terkadang orang eggan menitikkan air matanya karena takut dikatakan cengeng. Emangnya cuma dengan menangis seseorang dikatakan cengeng??? Apa hanyakarena itu yang membuat orang sombong n tidak mau melembutkan hatinya? Padahal menurut saya, orang yang paling keras hatinya adalah orang yang tak pernah menangis.
    Mengapa? karena mereka jarang menggunakan hatinya. Orang yang mudah tersentuh hatinya, akan merasakan betapa berat perjuangan itu,betapa berharganya orang lain, berharganya kehidupan mereka dan betapa berharganya hati mereka untuk memahami betapa Allah hadir di setiap kehidupan mereka.

Jumat, 04 Januari 2013

Perjuangan, Gerbang Kesuksesanku

     Hari ini kota Daeng kembali diguyur hujan. Sejak tahun baru, hujan seakan bisa dipastikan akan mengguyur setiap harinya. Cuaca semacam ini akan membuat sebagian orang berpikir keras untuk beraktifitas di luar rumah atau tetap tinggal di rumah dengan balutan selimut yang hangat. Cuaca seperti ini memang sering merayu orang-orang untuk tetap tinggal di peraduannya untuk menikmati suasa atau sekedar untuk menghindari kerja ekstra keras.
     Memang orang-orang akan berbeda paham ketika dihadapkan oleh suatu masalah. Ada yang akan menerima (pro) ada pula yang menolak (kontra). Mereka akan berpikir dn bertindak sesuai dengan perhitungan mereka tentang bisa atau tidaknya mereka melakukan hal itu. Tak jarang pula faktor lain datang mengusik terutama faktor kemalasan. Penyakit ini yang sering menjangkiti terutama ketika kita dihadapkan pada situasi yang memang tidak mendukung kita untuk melakukannya.
    Hal semacam ini juga tak luput dari kehidupanku sekarang. Terjebak dalam situasi seperti ini membuatku memeras otak hingga otakku bekerja jauh lebih berat dari biasanya. Di musim ekstrim seperti sekarang, membuatku berpikir, mengulang-ulang pilihan ya atau tidak. Pilihan ini hampir selalu membayangi di setiap langkah kakiku menuju ke suatu tempat. Hal ini juga diperparah dengan banyaknya permintaan untuk jemput sana jemput sini, antar sana antar sini, uh... seras berat kepalaku meningkat hingga dua kali lipat.
    Karena pikiran ini, berimbaslah pada perlakuanku kepada sang bunda tercinta. Karena permintaanya yang lumayan memberatkan, membuatku terpaksa mengangkat suara yang lebih keras dari suaranya. Diperparah lagi dengan keadaanku waktu itu yang masih belum stabil setelah bangun tidur. Seketika hatiku tersentak, apa yang telah ku lakukan?? Mengapa hanya karena permintaan sesepele itu aku harus bersitegang dengan ibundaku tercinta. Uh,,, hari ini aku belum lulus ujian kesabaran.
    Hujan masih mengguyur sampai magrib datang. Suara lantunan azan seakan terurai oleh suara gemerincik butiran air hujan yang jatuh tepat di atas atap seng rumahku. Ketika itu, aku pun sudah siap dengan tas yang beratnya hampir 10kg, lengkap dengan jas hujan yang membalut seluruh tubuhku, ditambah lagi dengan seikat tenda yang harus diletakkan di sepeda motorku yang berukuran mungil. Bisa dibayangkan seberapa rempongnya kondisiku saat itu.
    Tak ada yang bisa membuatku melalui semuanya selain kekuatan dan kesehatan yang diberikan Allah swt disertai dengan kata-kata motivasi "orang yang tangguh terlahir karena perjuangan dan kerja keras". Jadi kalau aku tak bergerak sekarang, artinya aku adalah orang yang akan terpenjara pada zona nyaman yang hanya akan membuat impianku menjadi imajinasi belaka. Bila aku tak menerjang guyuran hujan dan dinginnya udara malam yang basah dan lembap, itu artinya aku adalah orang yang terjebak dalam zona nyaman. Hal yang turut membuatku tersadar, perjuanganku untuk menuntut ilmu adalah di sana, di peraduan sementaraku tepat di daerah kampusku berada.
     Bagi wanita seperti aku, akan lebih nyaman ketika memilih tetap berada di tengah-tengah keluarga, dibalut dengan hangatnya selimut, ditemani dengan canda tawa adik-adikku. Ini yang terlintas di pikiranku saat itu. Tapi di sisi lain alam pikiranku, aku memikirkan bahwa buku-bukuku telah menunggu disana, tugasku menunggu untuk segera dijamah, dan kampusku seakan memanggilku untuk terus dekat dengannya. Dua hal yang serasa sama pentingnya. Namun aku masih beruntung bisa menikmati kedua-duanya. Nyamannya berada di tengah keluarga dan indahnya perjuangan menuntut ilmu. Sekarang yang menghalangi adalah langkah kaki untuk berkendara dengan model super rempong selama kurang lebih satu jam menerobos guyuran hujan dan semilir angin malam.
      Inilah sebuah perjuangan. Perjuangan menembus badai kehidupan untuk terus melangkah menggapai asa dan cita-cita. Ketika kaki tak lagi mampu terkayuh untuk berusaha maksimal, maka jangan pernah menunggu hasil sesuai yang diharapkan. Ketika tubuh hanya ingin terus terbaring di atas kasur empuk berbalut selimut, maka jangan pernah berharap kesuksesan akan tercapai. Ketika mata hanya ingin terus memandangi yang indah-indah dengan melupakan pemandangan huruf yang berbaris dalam buku, maka jangan harap dapat lulus dengan predikat memuaskan.
      Apa yang membedakan diri kita adalah dari bagaimana kita berjuang menghadapi tantangan hidup kita. Tak selamanya tantangan hidup kita sama, sejalan dengan berbedanya jalan hidup dan potensi kita. Jalani dengan apa adanya disertai dengan niat tulus mengabdikan diri kepada sang Maha Menguasai. Hidup memang kuasa Tuhan, tapi tanpa do'a dan usaha, kebaikan dan kebahagiaan hidup tak akan dapat diraih. Bersemangatlah dalam berjuang dengan tetap mengharapkan ridho dari-Nya.

Kamis, 03 Januari 2013

Tunduk VS Angkuh

    Sebuah kisah yang kembali tertoreh ketika Aku dalam dalam sebuah perjalanan panjang, di bawah guyuran hujan yang bagi sebagian orang merupakan umpatan sekaligus berkah. Umpatan karena guyuran hujan akan membuat kesibukan mereka terganggu, bahkan sampe jadwal di cancel sana sini. Ini alasan orang-orang ini menyalahkan sang hujan. Hujan pula yang menjadi berkah bagi sebagian orang yang memang menyadari, guyuran air inilah yang mampu membuat tanah yang kering menjadi basah dan hidup kembali laksana hati yang kering mendapatkan setetes cinta.
      Kembali ke kisah yang telah tertoreh, ini mengenai kisah yang membuat hatiku perih dan seketika itu pula membuatku berlinangan air mata. Kisah yang membuat hati pilu melihat ketidakberdayaan si pedagang keliling menghadapi sang Pengendara motor cross.

KAUM SABA DAN BANJIR ‘ARIM

      Saba yang dibangun di selatan jazirah Arab pada abad ke-11 sebelum masehi, adalah sebuah peradaban besar. Al Qur’an memaparkan kisah Ratu Saba dan Nabi Sulaiman secara amat rinci. Namun, terdapat kisah lain dalam Al Qur’an tentang kaum ini, yakni perihal kehancuran dahsyat mereka.
      Naskah tertua yang menyatakan keberadaan Kaum Saba adalah catatan tahunan peperangan dari zaman raja Assyria, Sargon II. Menurut prasasti ini, Sargon menyebut Saba sebagai salah satu negeri yang membayar upeti padanya. Ini adalah catatan tertua yang secara pasti memberitakan adanya negeri Saba. Catatan kuno yang memberitakan kaum Saba menyatakan bahwa, sama halnya dengan bangsa Phunisia, mereka adalah negeri yang melakukan kegiatan perniagaan, dan sejumlah jalur perdagangan terpenting di utara Arab ada dalam kekuasaan mereka. Penduduk Saba terkenal dalam sejarah sebagai bangsa berperadaban. Prasasti dari para penguasa Saba seringkali berbicara tentang "perbaikan", "pembiayaan", "pembangunan".
      Bendungan Ma'rib, yang reruntuhannya masih tersisa hingga kini, adalah bukti penting kemajuan teknologi kaum Saba. Berkat bendungan ini, sebuah negeri hijau terhampar di tengah gurun pasir. Ibukotanya, Ma'rib, diuntungkan oleh bendungan ini, dan menjadi makmur karena berbagai keuntungan geografisnya. Kota ini terletak dekat sungai Adhanah. Kaum Saba memanfaatkan letak ini dengan mendirikan bendungan seiring dengan pembangunan peradaban mereka, dan mulai mengairi wilayah tersebut. Pertanian menjadi makmur dan mereka pun menikmati kesejahteraan hidup yang tinggi.

Rabu, 02 Januari 2013

For The Rest Of My Life (Sepanjang Hidup)

      Sebuah Lagu yang menginspirasi Para pemuda yang berkeinginan untuk melabuhkan kisah cintanya dalam sebuah ikatan suci Pernikah. Lirik Lagu ini sangat pantas dipersembahkan untuk seorang wanita yang akan menjadi pendamping hidup anda. Wanita inilah yang akan menemani sisa hidup anda, mengasihi, menyayangi, dan mencintai Anda bahkan lebih menghormati Anda lebih dari kedua orang tuanya. Dialah istri untuk seorang Suami, istri yang akan menjadi partner hidup suami hingga akhir hayatnya, hingga dipertemukan di jannah-Nya Insya Allah.

Proposal Cinta November Berbunga

    Tepat tanggal 14 November 2008 di sebuah Sekolah Menengah atas, aku memulai sebuah kisah petualangan, petualangan yang memang pernah aku alami tapi pada hari itu seakan merupakan hal  yang pertama ku alami. di November berbunga itu, aku memulai kisahku dengannya yang telah kurajut kurang lebih 4 bulan lamanya tepat ketika awal aku menapaki kaki di putih abu-abu. Kisah ini kurajut dengan benang-benang ingatan dalam hati, dengan sulaman kisah sepi, dan dengan anyaman kerinduan yang hanya hatiku yang mampu menebaknya.
      Bulan yang kusebut dengan November berbunga adalah kisah yang mengantarkanku ke dalam dunia nyata yang awalnya hanya goresan kisah melalui angan dan hayalanku. Tapi ini adalah sebuah bukti, betapa Allah mengetahui setiap isi hambanya dengan segala rasa yang mereka rasakan. Ini merupaka bukti betapa kata-kata hinaan di masa lampauku dengannya kini berubah menjadi kata-kata yang manis di setiap kata bahkan di setiap hurufnya. Salah satu rasa itu adalah rasaku yang dulunya hanya bisa kuukir dalam hati tanpa ada yang mengetahui. tapi semua telah terjawab, keinginan hatiku bak gayung yang bersambut. Pria yang dulunya hanya menjadi salah satu tokoh imajinasi di alam pikiranku sekarang telah berdirinya nyata di sampingku menjadi seorang kekasih yang mampu menghapus luka masa laluku.

Selasa, 01 Januari 2013

‘Aad, Profil Kaum yang Dikutuk (Bagian 2 - habis)

     Dalam bukunya, peneliti Inggris, Thomas menyatakan ia telah menemukan jejak-jejak salah satu kaum “beruntung” tersebut. Ini adalah kota yang dikenal suku Badui sebagai “Ubar.” Dalam salah satu perjalanannya menuju daerah tersebut, orang-orang Badui menunjukkan padanya sebuah jalur perjalanan kuno, yang menurut mereka mengarah ke kota sangat tua bernama Ubar. Thomas sangat tertarik dengan hal ini, tapi ia meninggal sebelum menyelesaikan penelitiannya.
      Nicholas Clapp mempelajari tulisan Thomas, dan menjadi percaya pada keberadaan kota hilang yang disebut dalam buku tersebut. Tanpa membuang waktu, ia memulai penelitiannya sendiri, dan meminta NASA untuk memotret wilayah tersebut dengan satelit. Gambar yang diambil dari ruang angkasa menampakkan sejumlah jalur yang tak terlihat oleh mata ketika di daratan.
     Clapp lalu membandingkan gambar-gambar ini dengan peta kuno, dan memperoleh hasil seperti yang ia harapkan. Jalur perjalanan pada peta kuno itu sama dengan pada gambar yang diambil dari ruang angkasa. Titik bertemunya jalur-jalur ini adalah daerah luas yang diketahui sebagai pemukiman kuno. Nicholas Clapp pun memulai perjalanannya yang cukup panjang dan penuh petualangan.


KIAT MENGISLAMKAN SUASANA RUMAH
Tanggal Publikasi : Selasa, 11 Maret 2003 09:47:14
Sources = Haziah

Rumah bukanlah hanya sebagai tempat berteduh dikala hujan maupun panas. Rumah adalah tempat labuhnya hati setiap anggota keluarga. Suasana dan kesan rumah dapat mempengaruhi kejiwaan empunya. Watak dan kepribagian penghuninya mampu terbentuk secara perlahan-lahan akibat suasana yang terjadi didalamnya.

Itulah sebabnya menciptakan lingkungan rumah yang Islami adalah kebutuhan dan keharuasan bagi setiap rumah tangga muslim. Terlebih lagi dalam era globalisasi informasi yang begitu gencar menyeruak ke setiap sudut-sudut rumah kita yang tentu sangat merugikan aqidah. Darimana ibu akan memulai berbenah ? Ikuti beberapa kita berikut ini :

Alinea/Paragraf


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
        Bahasa telah menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan saat ini, serta dalam keberlangsungan interaksi sosial seseorang dengan orang lain, seseorang dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok lain. Bahasa sebagai sarana penyampaian pesan yang sangat penting.
Bahasa umumnya dibagi menjadi bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Bahasa lisan biasanya masih terpengaruh dengan dialek daerah masing-masing dan strukturnya pun terkadang tidak diprioritaskan. Dengan kata lain, bahasa lisan seringkali disebut bahasa tidak resmi, sedangkan bahasa tulisan terutama dalam pembutan karya tulis ilmiah diharuskan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan kata-kata baku.
         Pentingnya bahasa tulisan dalam pembuatan karya tulis ilmiah, maka seharusnya kita mengetahui tentang alinea/paragraf terlebih dahulu, mulai dari identifikasi-identifikasi alinea/pargraf, komposisinya, sampai hal-hal lain yang terkait dengan materi ini.
Seringkali kita menemukan kesalahan-kesalahan dalam pembuatan alinea/paragraf dan sering pula terjadi kerancuhan dalam penyusunan alinea yang satu dengan alinea yang lainnya. Kesalahan ini sering kita temui dalam pembuatan karya tulis ilmiah seperti makalah, laporan, dan sebagainya yang terjadi di lingkungan kampus terlebih lagi di tingkat sekolah menengah. Oleh karena itu, kami menyusun makalah alinea/paragraf ini agar kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dapat ditekan bahkan bila perlu ditiadakan. Langkah awalnya ialah dengan memaparkan pembahasan alinea/paragraf di lingkungan kampus agar dalam penyusunan karya tulis, kesalahan-kesalahan semacam itu bisa diminimalisir.