Kaifa Haluuk????

Dunia Maya Tanpa Batas.... Tapi Ingat, Apa Yang Anda Lakukan Akan diminta Pertanggungjawabanx...

Amar Ma'ruf Nahi Mungkar!!!

Selasa, 08 Januari 2013

Jangan Takut dikatakan Cengeng Ketika Menangis

   Terkadang orang eggan menitikkan air matanya karena takut dikatakan cengeng. Emangnya cuma dengan menangis seseorang dikatakan cengeng??? Apa hanyakarena itu yang membuat orang sombong n tidak mau melembutkan hatinya? Padahal menurut saya, orang yang paling keras hatinya adalah orang yang tak pernah menangis.
    Mengapa? karena mereka jarang menggunakan hatinya. Orang yang mudah tersentuh hatinya, akan merasakan betapa berat perjuangan itu,betapa berharganya orang lain, berharganya kehidupan mereka dan betapa berharganya hati mereka untuk memahami betapa Allah hadir di setiap kehidupan mereka.
    Menangis bukan tanda kelemahan, melainkan menangis adalah kekuatan untuk melembutkan hati yang keras. Namun sangat jarang orang menggunakan air matanya untuk hal-hal yang tepat. Air mata kebanyakan tercurah untuk mengejar dunia, memelas, mengharap belas kasihan untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginan hawa nafsunya. 
      Mengapa tidak menangis ketika mendengar lantunan ayat Allah? Mengapa tidak menangis ketika menyaksikan ketidakadilan dan kezaliman? Mengapa tidak menangis ketika tak mampu melakukan hal yang baik, hal yang bermanfaat bagi kehidupan sesama? Mengapa tak menangis ketika merasa jauh dari lindungan dan Petunjuk Allah Azza Wa Jalla? Sekeras itukah hati kita sehingga tak mampu memahami arti hidup dan tujuan hidup kita. Sungguh kita adalah makhluk yang amat merugi...
     Ada banyak kisah yang seharusnya menjadi suri teladan bagi kita ketika kita memutuskan untuk menahan tangis karena takut dikatakan cengeng. Tidakkah kita ingat tangisan para sahabat Rasulullah saw. yang dengan teguh dan konsisten mempertahankan agamanya sehingga mereka harus disiksa, diusir, dan dipisahkan dengan sanak saudaranya. Tidakkah kita ingat tangisan Ammar bin Yasir yang harus menyaksikan kematian ibunya, Sumaiyah yang dibunuh secara tragis didepan matanya. Tidakkah kita ingat tangisan Abu Bakar Ash-Shiddiq yang menahan rasa sakit akibat serangan kalajengking di dalam sebuah gua saat mendampingi rasulullah saw. hijrah. Tidakkah kita ingat tangis penyesalan Umar bin Khattab yang menangisi kejahiliyahannya mengubur hidup-hidup anak perempuannya.
     Apakah mereka adalah orang yang cengeng? Tidak.... Mereka adalah para pejuang, para mujahid yang dengan semangat membara meneguhkan hati memperjuangkan Agama Allah. Mereka adalah orang-orang yang berada di barisan depan di setiap Perang. Perang demi perang mereka lakoni dengan menundukkan hati hanya taat kepada sang Khalik. Apakah ini orang cengeng? Lantas bagaimana dengan kita yang waktunya banyak dihabiskan dengan bersenang-senang. Menikmati hidup dengan berbagai kemewahan dan kemudahan. Bukankah kita lebih cengeng dan lebih manja dari mereka? Bukankah kita orang yang lebih penakut dari mereka?
     Menangis bukanlah tanda kelemahan apabila dipergunakan tepat pada tempatnya. Menangis itu melembutkan hati yang rindu akan Kehadiran Sang Pencipta dalam kehidupan yang suram. Menangis itu tanda perjuangan kita menegakkan kebenaran bagaimanpun pahitnya yang harus kita alami. Menangis itu tanda takut kepada Allah yang Maha Menguasai hari pembalasan. Menangis itu adalah ketika kita lemah dan bersimpuh bermunajat kepada-Nya, mengakui bahwa tiada daya dan upaya melainkan dari-Nya. La haula wala kuwwata illabillah...
     Kelolalah butiran-butiran air matamu agar mampu menjadi kekuatan, menjadi sebab munculnya motivasi, dan menjadi kelembutan sehingga dunia ini akan damai karena kehadiranmu. Jadikan air matamu tak tertumpah sia-sia melainkan setiap butirannya mengandung pahala... Allah-lah yang Maha Membalas setiap kebaikan...

Zuhriah_Haririe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar